PENGENDALIAN DIRI
Seorang anak MENGELUH pada ayahnya, “aķυ CAPEK, sangat CAPEK. Aķυ belajar mati-matian sedangkan temanku dgn enaknya MENYONTEK. Aku mau MENYONTEK saja.
Aku CAPEK karena aku harus terus MEMBANTU ibu, sedangkan temanku punya pembantu.
Aku CAPEK karena aku harus MENABUNG, sedangkan temanku bisa terus jajan tanpa harus MENABUNG.
Aku CAPEK karena harus MENJAGA LIDAHku, sedangkan temanku enak saja berbicara sampai aku SAKIT HATI. Aku CAPEK ayah , aku CAPEK menahan diri… Mereka terlihat SENANG, aku ingin BERSIKAP seperti mereka ayah! ..” sang anak mulai MENANGIS.
Sang ayah hanya TERSENYUM dan mengelus kepala anaknya, ”Anakku, ayo IKUT ayah”.
Mereka menyusuri jalan yang JELEK, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang.
”Ayah, mau kemana kita ? Aku TIDAK SUKA jalan ini. Lihat sepatuku jadi KOTOR, kakiku LUKA karena tertusuk duri. Badanku díkelilingi oleh serangga, berjalanpun SUSAH karena banyak ilalang… aku BENCI jalan ini ayah ,” anaknya terus MENGELUH.
Akhirnya mereka sampai di sebuah telaga yg sangat INDAH, airnya sangat SEGAR, ada banyak kupu-kupu, bunga-bunga yg CANTIK, dan pepohonan RINDANG.
“Wah… tempat apa ini ayah? Aku SUKA tempat ini"
“KEMARILAH anakku, ayo duduk dí samping ayah”.
”Anakku, TAUKAH kau mengapa dí sini begitu SEPI padahal AMAT INDAH?”
”itu karna orang2 pada tidak mau MENYUSURI jalan yg JELEK, padahal mereka TAU ada telaga disini. Mereka hanya KURANG SABAR saja dalam menyusuri jalan ini
”Anakku, butuh KESABARAN dalam BELAJAR, butuh KESABARAN dalam bersikap BAIK, butuh KESABARAN dalam KEJUJURAN, butuh KESABARAN dalam setiap KEBAIKAN agar kita mendapat KEMENANGAN.”
HIDUP adalah PERJUANGAN untuk MENGENDALIKAN dan MENGALAHKAN DIRI SENDIRI.
hanya orang yg bisa mengendalikan diri sendiri yg dapat sampai pada titik tertinggi pada kebahagiaan hidup
MARI KITA JALANI HIDUP INI DENGAN PENUH KESABARAN...KARNA SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA.
sumber : Herman Syah