Mallory memposting foto ASI-nya di Facebook. Dalam foto tampak dua kantung plastik berisi ASI yang dipompa pada 11 Februari dan 12 Februari. ASI hasil perahan tanggal 11 Februari warnanya terlihat putih.Sedangkan hasil perahan tanggal 12 Februari agak kuning keemasan.
Warna ASI berubah ketika si Kecil Sakit, warna menjadi kuning ke emasan seperti warna kolostrum yang hanya di produksi pada awal bayi lahir |
"Pagi harinya, saya memerah ASI seperti biasa," ucap Mallory di Facebook-nya.
Mulanya Mallory tidak menyadari ada yang sedikit berbeda pada ASI hasil perahannya. Namun ketika melihat ASI hasil perahan yang lain, dia melihat ASI-nya pagi itu tampak lebih kuning keemasan. Dia pun meyakini, ASI tersebut mirip dengan kolostrum yang penuh antibodi dan leukosit. Kolostrum sendiri biasanya diproduksi pada awal-awal bayi dilahirkan.
Apakah ASI bisa berubah pada saat bayi sedang sakit? Menurut penelitian yang dilakukan ahli biologi dan profesor di Pusat Evolusi dan Kedokteran School of Human Evolution & Social Change di Arizona State University, pada menyusu air liur bayi menyelinap ke puting ibu dan masuk ke saluran dalam tubuh ibu.
"Diyakini reseptor kelenjar susu menafsirkan dari air liur itu apakah mengandung bakteri dan virus. Jika terdeteksi sesutu yang salah (misalnya bayi sakit atau melawan infeksi) maka tubuh ibu akan mengubah komposisi imunologis di ASI," tutur Hinde, dikutip dari Huffington Post.
Karena itu pula para ilmuwan berhipotesis bahwa menyusui langsung bayinya merupakan cara bagi ibu untuk 'mengetahui' kondisi anaknya. Selanjutnya, tubuh ibu akan merespons dengan antibodi dalam ASI untuk membantu melawan infeksi di tubuh bayinya.
Ahli biologi sel dari University of Western Australia, Foteini Kakulas, pernah melakukan sejumlah eksperimen terkait ASI. Dalam eksperimen itu, Kalkulas dan rekan-rekannya menemukan ASI bisa dengan cepat berubah sebagai respons pada infeksi yang dialami bayi.
ASI biasanya mengandung sejumlah kecil sel yang merupakan bagian sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi, yang disebut juga sebagai leukosit. Ketika bayi atau ibu sakit, jumlah leukosit di ASI juga meningkat. Penelitian itu dilaporkan pada 2013 di Clinical and Translational Immunology.
ASI yang kaya akan leukosit diproduksi di awal-awal menyusui. Namun semakin usia bayi bertambah, leukosit dalam ASI ditengarai berkurang secara alami. Akan tetapi ketika infeksi muncul, leukosit akan meningkat, dan sel-sel yang berjumlah miliaran ini akan ditelan oleh bayi selama masa menyusu, sehingga membantunya melawan infeksi.
Sumber : www.kompas.com
Dengan seiring waktu pertumbuhan dimana balita sudah tidak menyusui maka, asupan kolostrum sudah pasti akan berhenti. Kini sudah hadir kolostrum dalam bentuk kapsul yg bisa mensuplai manfaat kolostrum bagi balita maupun orang dewasa.
Cow Colostrum Green World
Khasiat :
- Meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi alergi dan intensitas timbulnya penyakit.
- Mencegah infeksi saluran pernapasan dan pencernaan anak-anak, memperbaiki kondisi fisik lemah dan penyakitan, sering flu dan batuk, kinerja lambung dan usus kurang bagus.
- Memelihara otak, memacu pertumbuhan, menambah kepintaran, mencegah pikun.
- Mencegah pembentukan flek, menambah elastisitas kulit, memperkuat hati menambah darah, mempercepat proses penyembuhan setelah sakit, operasi atau bersalin.
- Menunda penuaan, mencegah osteoporosis, menambah kepadatan tulang, mencegah melemahnya daya ingat, menjaga kestabilan kerja saraf dan melemahnya kinerja saraf.
Kelompok pemakai :
- Semua usia dan wanita melahirkan serta pasien dalam masa penyembuhan.